Selamat Datang di Bandar303 - Selamat kepada member setia BANDAR303 yang berhasil mendapatkan Grand Jackpot di Slot Joker Online Sebesar Rp.202.019.140. Nikmati juga Promo dan Bonus Menariknya, Hanya Dengan 1 Id Anda Bisa Bermain Semua Games Menarik Dan Kini BANDAR303 Menerima Deposit Menggunakan PULSA, Mari Gabung Bersama Kami, Bandar303.

No Action, Talk Only

Mon, 01 Sep 14   Category: Berita   Tags: ,
 
 

No Action, Talk Only

BARCELONA – NATO alias No Action Talk Only. Sikap ini yang sedianya menggambarkan situasi sikap Barcelona atas sanksi FIFA terhadap arieteanyar mereka, Luis Suárez.


Cenderung menyindir memang. Namun ini faktanya dan anggapan itu datang tak lain dari tubuh manajemen Barca sendiri! Adalah pengacara klub, Román Gómez Ponti yang merujuk tindakan para petinggi Blaugranasebagai ‘omdo’ – omong doang.

Terhadap sanksi larangan sembilan kali bertanding dan larangan beraktivitas dalam lingkup sepakbola selama empat bulan, Barca hanya melontarkan dukungan-dukungan moralnya.

Sementara aksi nyata yang selama ini dilakukan untuk mengajukan banding lanjutan ke CAS (Badan Arbitrase Olahraga) menyusul banding ke FIFA ditolak, hanya datang dari pihak federasi sepakbola Uruguay.

“Dari sudut pandang saya, tindakan Barca memang sudah baik. Tapi harap diingat bahwa mereka bukan pihak resmi (yang turut membantu untuk membebaskan sanksi),” ketus Ponti, sebagaimana disadur Football-Espana, Kamis (17/7/2014).

“Mereka memang dirugikan (dengan sanksi Suárez), tapi hanya sesaat. Tapi dengan adanya transfer jelas berbeda. Solusi di satu hal (transfer dari Liverpool), baik atau buruknya, tidak akan menentukan solusi untuk problem lainnya,” sambungnya.

Lebih jauh, Ponti juga turut menyesalkan vonis terhadap Suárez yang dianggapnya sama sekali tak obyektif. Komite Disiplin (Komdis) FIFA menjatuhkan hukuman pada Suárez terhadap ulahnya menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, hanya berdasarkan pemberitaan media.

“Dari awal, saya sudah punya kesan bahwa anggota Komdis FIFA bertindak atas dampak media yang memberitakan citra yagn berbeda di akhir pertandingan. Berdasarkan hal itu, mereka tiba pada keputusan hukuman. Dari pernyataan sanksi yang say abaca, saya terkejut melihat dasar hukumannya subyektif,” lanjut Ponti lagi.

“Ketua Komdis mengikuti protocol untuk merilis situasi semacam ini. Hukuman itu keluar hanya dalam sehari setelah laga dengan memeriksa apa yang terjadi pada tayangan ulang, laporan wasit dan hasil pertanyaan dari ofisial-ofisial lainnya. Mereka tak menemukan apapun,” tambahnya.

“Tak ada satu pun dokumen resmi yang mengekspresikan secara tertulis soal aksi (Suárez) tersebut. Oleh karenanya seperti yang saya bilang, hukuman ini murni hasil laporan (berita). Hukuman ini jelas pelanggaran atas asas praduga tak bersalah. Tindakan ini sungguh tak berimbang dan memalukan, serta merusak kehormatan sepakbola dan tak masuk akal,” tuntas Ponti.