Selamat Datang di Bandar303 - Selamat kepada member setia BANDAR303 yang berhasil mendapatkan Grand Jackpot di Slot Joker Online Sebesar Rp.202.019.140. Nikmati juga Promo dan Bonus Menariknya, Hanya Dengan 1 Id Anda Bisa Bermain Semua Games Menarik Dan Kini BANDAR303 Menerima Deposit Menggunakan PULSA, Mari Gabung Bersama Kami, Bandar303.

Bedah Kelemahan Tim, Giroud Permasalahkan Filosofi Gunners

Mon, 01 Sep 14   Category: Berita   Tags: ,
 
 

PARIS, Agen Piala Dunia 2014 – Agar kegagalan musim lalu tak terulang, tentu evaluasi jadi vital buat Arsenal. Bomber Olivier Giroud punya sudut pandangnya sendiri saat membedah apa-apa saja yang mesti diperbaiki The Gunners.

Dari beragam kelemahan Arsenal musim lalu di panggung Premier League, Giroud menyebut problem cedera turut jadi pengusik konsistensi Arsenal. Problem lainnya adalah kematangan dan penyesuaian tim di laga-laga besar.

Tak lupa, sedianya Giroud juga sedikit keberatan dengan filosofi tim Meriam London saat ini. Filosofi untuk tetap menggeber intensitas kala menghadapi tim-tim semenjana dan pada akhirnya, seolah “habis bensin” ketika kekuatan penuh tim dibutuhkan pada momen momen genting.

“Kami menjalani separuh musim lalu dengan bagus, tapi kemudian kami jatuh. Kami kurang matang. Kami juga mengalami banyak masalah cedera di saat-saat tricky,” tutur Giroud, sebagaimana dinukil ADifferentLeague, Kamis (29/5/2014).

“Masalah utama lainnya adalah bahwa kami tak bisa beradaptasi menghadapi tim-tim besar dan kami sering tergelincir. Kami harus berkembang di partai-partai besar, mungkin kami bisa mengurangi (intentitas) permainan sebelumnya. Tapi sulit melakukan itu dengan filosofi permainan yang kami punya,” tambahnya.

Setidaknya Arsenal tak lagi puasa gelar seperti musim-musim sebelumnya. FA Cup sukses mereka bawa pulang walau harus susah payah membekuk tim gurem macam Hull City di final.

“Trofi ini bukan gelar sembarangan di Inggris. Apalagi melihat skenarionya di final (di mana Arsenal tertinggal dua gol lebih dulu),” sambung Giroud di sela-sela kesibukan persiapan tim nasional Prancis jelang Piala Dunia.

“Terdapat ekspektasi yang besar, gairah yang besar di antara suporter. Hal itu mengingatkan saya ketika Montpellier memenangkan gelar (Ligue 1 2011/12),” tuntas penggedor kelahiran Chambéry 27 tahun silam itu.